BERANI MEMULAI

Dwi C Prasetyo

--

“I can’t even find a place to start
How do I choose between my head and heart”

– The Wanted; All Time Low

Jujur. sebetulnya saya agak binggung untuk mulai nulis di blog ini. bingung mau mulai nulis dari mana dulu. Soalnya lumayan banyak ide dikepala, tapi tiap pas mau eksekusi pasti terdistraksi sama ide lain. ah sulit memang.

Tapi seperti kata Stephen King, di bukunya On Writing: A Memoir of the Craftmengatakan:

“The scariest moment is always just before you start.”

- Stephen King

ya, terkadang momen paling menakutkan adalah sesaat sebelum kita memulai sesuatu. hal yang pertama selalu sulit, dan makin sulit saat kita selalu memikirkan akibat-akibat-akibat tanpa pernah langsung mencoba.

Hal ini mengingatkan saya dengan satu momen dulu. Sejak 2009 saya berkuliah di UIN Jakarta yang terletak di Ciputat, kurang lebih setengah jam ke arah bogor dari Terminal Lebak Bulus yang dulu terkenal dengan stadion kebanggaan tim Oranye Jakarta itu (kalo enggak macet, sih).

Minggu, 20 Oktober 2012 saya mendapat satu notifikasi via email. Notifikasi bahwa saya diundang untuk datang di satu acara gathering yang diadakan oleh Kreavi.com salah satu creative network yang ada di Indonesia tanggal 28 Oktober 2012. Saya mulai ke Jakarta dari 2009, tapi tahun 2012 saya masih belum berani naik bus Kopaja sendirian. serius. gak berani!

Jangan salah, saya sering naik kopaja dari pertama kuliah, tapi minimal ditemeninbiasanya sama seorang teman. Sering pula sendirian tapi biasanya sebelum itu biasanya harus ditemenin teman untuk kali pertama jadi udah tau rutenya.

Nah, untuk hadir di acara Kumpul Kreavi I itu saya harus naik bus kopaja sendirian, bahkan belum pernah ke gedung tempat acara itu diadakan, kalau gasalah Setiabudi Building 2 Jakarta Selatan. Pikiran yang ada dikepala ini udah berkecamuk, takut dicopet lah-maklum di dalam Kopaja semuanya bisa terjadi- takut gak ketemulahgedungnya, takut inilah, takut itulah… tapi disisi lain saya bahagia terpilih untuk hadir di acara tersebut.

Gak mau mati akal, saya coba nih ajak salah satu senior saya di komunitas pandorasquad, bang Ijul sapaan akrabnya-nama aslinya Zulkifli Tanjung, putra asli Sibolga yang merantau ke Jakarta tapi rindu mau pulang- tapi beliau menolak, dengan alasan dia gak dapet undangan jadinya malu mau ikutan. Sebanyak apapun saya coba membujuknya, tetep aja gak mau. Akhirnya dia saranin buat ngecek google map malah sampai google earth–maklum waktu itu belum ada GoJek yang fenomenal itu.

oke. tanggal 27 oktober.. semalaman saya sempatkan diri buat searching tentang tempat diselenggarakan acara tersebut. gilak! udah 3 tahun di Jakarta tapi masih keringat dingin naik Kopaja sendirian. haha. ngocol!

Besok paginya dengan perasaan penuh pasrah, dan persiapan yang cukup ala anak kosan-sarapan indomie, sama teh kotak- saya mencoba memberanikan diri berangkat sendirian. Jantung berdebar, kepala keringetan kepikiran bisa atau enggak, nyasar atau enggak. Naiklah saya ke Kopaja P20 dari terminal Lebak Bulus-modal info dari bang Izul & mbah google tentunya- menuju jalan Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta.

dan ternyata…

Saat di bus Kopaja itu saya tanya ke Helper (Kenek Supir) bus tersebut, tau nggak sama gedung tempat acara itu. Keneknya dengan santai mengangguk. gak lama kemudian saya udah sampe!

lah? ternyata tempatnya mudah banget ditemuin. Saya gak nyasar, enggak dicopet, gak diculik. Sayapun bisa mengikuti acara Kumpul Kreavi yang pertama diadakan tersebut. Suatu kebanggaan bisa bertemu desainer grafis terbaik se-Indonesia dengan karya saya yang banyak scrapnya ini.

ah.. ternyata benar apa yang dibilang sama Stephen King, bahwa saat yang paling menakutkan adalah sesaat kita hendak mencoba. Takut dengan pikiran sendiri, takut dengan pandangan sendiri, takut dengan takdir sendiri. Padahal berani bukan hanya tidak memiliki ketakutan, tapi berani juga harus memiliki keikhlasan kepada Allah SWT.

tapi dari kejadian inilah saya mulai memberanikan diri menelusuri jalanan di Jakarta buat ikut beberapa event sampai mengerjakan skripsi di Sinematek Indonesia yang tempatnya juga ternyata gak jauh dari Setiabudi Building itu. ah..

Ya, berani memulai! Sama seperti blog ini, sudah lama saya buat namun baru sekarang memberanikan untuk menulis disini. Memberanikan diri untuk bercerita.

Semoga bisa sampai seterusnya.

Sekian tulisan gak jelas di blog gak jelas ini. terimakasih sudah membaca sampai ke paragraf terakhir ini. Semoga bisa menginspirasi.

Salam.

--

--

No responses yet

Write a response